Kamis, 14 Juli 2011

ilusi nasib tki

Sore itu seorang gadis menangis terisak-isak. Tissue di tangannya hampir koyak ... tak kuasa menampung bekas air matanya. Sekoyak pakaiannya ... yang tak lagi mampu melindungi tubuhnya.

Tangisnya masih terdengar dari luar, saat tengah malam tiba. Satu persatu bayangan masa lalu berkelebat dipelupuk matanya yg sendu.

Beberapa waktu ia terdiam membisu ... Lalu diambilnya ponsel dari saku.

Tangannya bergerak cepat dari tombol ke tombol.
Emak, aku tak kuat lagi ... siang tadi majikan menganiayaku kembali ... tapi dia kini takkan pernah bisa melakukannya lagi ... takkan ada yg membelaku disini ... aku mungkin takkan pernah bertemu dengan emak lagi.

Hanya sekilas tombol send ditekan, sebelum bayang2 gadis itu hilang dari benakku. Kututup koran hari ini ... "Sampai kapan kita mau jadi bangsa seperti ini?" omel ibu sambil mematikan televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar